Kata Bijak

Jadilah Yang Terhebat Diantara Orang - Orang Yang Hebat

Rabu, 15 Januari 2014

KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI)


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)adalah sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN/PTS di Indonesia. Saat ini, kader KAMMI sudah mampu menjadi pemimpin kampus (Ketua BEM) hampir di 300 kampus. Selain itu, memiliki cabang juga di Jepang.
Latar Belakang Berdirinya KAMMI
KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktivis dakwah kampus. KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM - Malang.
Pemilihan Nama
Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekuensi pada beberapa hal yaitu :
  1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format proyek gerakan bersama KAMMI.
  2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang berdasar AL-Qur'an dan Sunnah mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
  3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
  4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.


Logo KAMMI
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/81/Logokammi.jpg/300px-Logokammi.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf7/skins/common/images/magnify-clip.png
Logo KAMMI
Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat draft tafsir lambang KAMMI adalah Yuli Widy Astono yang ketika itu masih menjabat ketua KAMMI Bogor.
  1. Warna Dasar Putih melambangkan kesucian.
  2. Globe Warna Biru Laut melambangkan da’wah universal yang mencakup bumi Allah di manapun kita berada.
  3. Tangan Kanan yang Mengangkat Globe melambangkan da’wah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban da’wah ini.
  4. Lima Bunga Mawar Warna Merah yang Mengelilingi Tangan melambangkan kelembutan dalam berda’wah dan jumlah Lima Kuntum Bunga Mawar melambangkan Rukun Islam.
  5. Gradasi Warna Hijau melambangkan tahapan – tahapan da’wah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di Bumi Allah.

Status, Identitas Dan Peran
KAMMI adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa Indonesia. KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat.
Perjalanan Kepengurusan
Kepengurusan pertama adalah periode Al-Akh Fahri Hamzah, yakni sejak Deklarasi sampai Muktamar I di Bekasi pada bulan November 1998. Periode ini memfokuskan aktivitasnya kepada aktualisasi jaringan nasional untuk mengambil peran historis secara heroik dalam proses reformasi di Indonesia, yakni dengan menggiatkan aksi secara simultan, merata, kontinyu, dan menegaskan komitmen reformasi yang jelas. Periode ini adalah masa launching ke hadapan publik dan positioning awal KAMMI sebagai elemen gerakan mahasiswa yang diharap selalu mengambil peran terdepan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Periode kedua adalah masa Al-Akh Fitra Arsil, yang terpilih untuk menggantikan akh Fahri dalam Muktamar I dan menjalankan amanah sampai Muktamar II di Yogyakarta pada bulan November 2000. Periode ini memiliki tugas untuk secara serius menata infrastruktur organisasi KAMMI yang establish dan merancang sistem kaderisasi KAMMI yang lebih terstruktur. Juga melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk ikut mengatasi beban rakyat yang ditimbulkan oleh krisis berkepanjangan.
Periode ketiga adalah masa Al-Akh Andi Rahmat yang terpilih dalam Muktamar II KAMMI di Yogyakarta dan direncanakan menjabat sampai tahun 2002. Periode ini menekankan pentingnya positioning strategis KAMMI di tengah pluralitas gerakan yang ingin mewarnai proses transisi di Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, akh Andi Rahmat menyatakan mundur dari jabatannya pada bulan Maret 2001.
Menyikapi hal tersebut, Badan Permusyawaratan (BP) KAMMI Pusat berinisiatif untuk menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) KAMMI di Bandung pada tanggal 20-22 April 2001. Muktamar tersebut memutuskan untuk merubah sistem kepemimpinan terpusat menjadi sistem kepemimpinan kolektif, yang akhirnya memilih sembilan orang sebagai anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni:
  • Akbar Zulfakar (Ketua Umum);
  • Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
  • Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
  • Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
  • Ach. Fauzi I. (KT-II);
  • Supriyadi (KT-III);
  • Hermawan (KT-IV);
  • Suparmono (KT-V); dan
  • Yusran (KT-VI).
Muktamar III Lampung tanggal 1-9 September 2002 memutuskan untuk memilih:
  • Muhammad Hermawan, S.Si sebagai Ketua Umum dan
  • Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,
Selain itu juga dipilih anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni
  • Marwansyah (Ketua Teritorial/KT I);
  • Febriansyah (KT-II);
  • Yuli Widi Astono (KT-III);
  • Teguh, ST (KT-IV);
  • Imron Rosyadi (KT-V); dan
  • M. Dwi Tanjuri(KT-VI),
  • Jauhari (KT-VII).
Muktamar IV Tahun 2004 Di Samarinda Kalimantan Timur Memutuskan Untuk Memilih
  • Yuli Widiastono Sebagai Ketua Umum Dan
  • Febriansyah Sebagai Sekretaris Jenderal
Muktamar V Tahun 2006 Di Palembang Sumatera Selatan Memutuskan Untuk Memilih
  • Taufiq Amrullah Sebagai Ketua Umum
  • Rahman Toha Sebagai Sekretaris Jenderal
Muktamar VI Tahun 2008 di Makassar Sulawesi Selatan Memutuskan Untuk Memilih
  • Rahman Toha Sebagai Ketua Umum dan
  • Fikri Aziz Sebagai Sekretaris Jenderal
Kepengurusan Akh Rahman Toha ( Amang ) seharusnya sampai 2010,Akan tetapi memasuki tahun 2009 dan munculnya Momentum politik ( Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden ) terjadi Gejolak Di internal Organisasi dan Kader KAMMI. Maka atas desakan Struktur KAMMI Wilayah dan Daerah maka MPP mengadakan Musyawarah Luar biasa yag di laksanakan tahun 2009 di jakarta.
dalam Musyawarah Luar Biasa KAMMI Memustuskan untuk Mencabut Mandat kepemimpinan akh Rahman toha dan Fikri Aziz. Serta memilih :
  • Rijalul Imam Sebagai Ketua Umum
  • Deni Priatno Sebagai Sekretaris Jenderal
Muktamar VII Pada tahun 2011 Di Aceh memutuskan :
  • Muhammad Ilyas, Lc Sebagai Ketua Umum
  • Andriyana, ST Sebagai Sekretaris Jenderal
Muktamar VIII pada tahun 2013 Di Tangsel memutuskan :
  • Andriyana, ST Sebagai Ketua Umum
  • Hadi Prayitno, Sebagai Sekertaris Jendral
Prinsip Gerakan Kammi
1. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
2. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
3. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
4. Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
5. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
6. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
Kredo Gerakan
1. Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
2. Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya.
3. Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4. Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.
Jaringan KAMMI
Sampai saat ini KAMMI terdiri dari 17 KAMMI Wilayah 72 KAMMI Daerah 500 komisariat di seluruh propinsi di Indonesia dan 3 KAMMI Luar Negeri di 2 negara.
Sedangkan 3 KAMMI Luar Negeri adalah: Jepang, Timur Tengah dan Jerman (Eropa)
Pranala luar

Sejarah

http://kammi1011.files.wordpress.com/2011/08/logo-kammi-revisi-590x7081.jpg?w=250&h=300

DASAR KEMUNCULAN
1. Adanya Indikator yang mematikan potensi bangsa
2. Urgensi Sebuah Tuntutan Reformasi
3. Adanya Kepentingan Umat Islam Untuk Segera berbuat
4. Aksi Demonstrasi dan Mimbar bebas Semakin Menjamur
5. Mahasiswa Islam Merupakan Elemen Sosial
6. Suara Umat Islam Mulai Terabaikan
7. Depolitisasi Kampus Memandulkan Peran Mahasiswa

WAKTU KELAHIRAN

KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X seindonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29 April 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.

PEMILIHAN NAMA

Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekwensi pada beberapa hal yaitu :
  1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa.
  2. Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
  3. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
  4. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
  5. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.

PERJALANAN KEPENGURUSAN

Kepengurusan pertama adalah periode al-akh Fahri Hamzah, yakni sejak Deklarasi sampai Muktamar I di Bekasi pada bulan November 1998. Periode ini memfokuskan aktivitasnya kepada aktualisasi jaringan nasional untuk mengambil peran historis secara heroik dalam proses reformasi di Indonesia, yakni dengan menggiatkan aksi secara simultan, merata, kontinyu, dan menegaskan komitmen reformasi yang jelas. Periode ini adalah masa launching ke hadapan publik dan positioning awal KAMMI sebagai elemen gerakan mahasiswa yang diharap selalu mengambil peran terdepan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Periode kedua adalah masa al-akh Fitra Arsil, yang terpilih untuk menggantikan akh Fahri dalam Muktamar I dan menjalankan amanah sampai Muktamar II di Yogyakarta pada bulan November 2000. Periode ini memiliki tugas untuk secara serius menata infrastruktur organisasi KAMMI yang establish dan merancang sistem kaderisasi KAMMI yang lebih terstruktur.Juga melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk ikut mengatasi beban rakyat yang ditimbulkan oleh krisis berkepanjangan.
Periode ketiga adalah masa al-akh Andi Rahmat yang terpilih dalam Muktamar II KAMMI di Yogyakarta dan direncanakan menjabat sampai tahun 2002. Periode ini menekankan pentingnya positioning strategis KAMMI di tengah pluralitas gerakan yang ingin mewarnai proses transisi di Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, akh Andi Rahmat menyatakan mundur dari jabatannya pada bulan Maret 2001. Menyikapi hal tersebut, Badan Permusyawaratan (BP) KAMMI Pusat berinisiatif untuk menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) KAMMI di Bandung pada tanggal 20-22 April 2001. Muktamar tersebut memutuskan untuk merubah sistem kepemimpinan terpusat menjadi sistem kepemimpinan kolektif, yang akhirnya memilih sembilan orang sebagai anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni:
  • Akbar Zulfakar (Ketua Umum);
  • Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
  • Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
  • Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
  • Ach. Fauzi I. (KT-II);
  • Supriyadi (KT-III);
  • Hermawan (KT-IV);
  • Suparmono (KT-V); dan
  • Yusran (KT-VI).
Muktamar III Lampung tanggal 1-9 September 2002 memutuskan untuk memilih
  • Muhammad Hermawan, S.Si sebagai Ketua Umum dan
  • Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,
juga dipilih anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni
  • Marwansyah (Ketua Teritorial/KT I);
  • Febriansyah (KT-II);
  • Yuli Widi Astono (KT-III);
  • Teguh, ST (KT-IV);
  • Imron Rosyadi (KT-V); dan
  • M. Dwi Tanjuri(KT-VI),
  • Jauhari (KT-VII).

Profil

http://kammi1011.files.wordpress.com/2011/10/logo-kammi-revisi-590x708.jpg?w=250&h=300

Pendirian KAMMI

K A M M I didirikan di Malang pada 1 Dzulhijjah 1418, bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1998.

Azas dan Sifat

KAMMI berazaskan Islam. ini mengutamakan persaudaraan (ukhuwwah islamiyah) antar sesama mahasiswa muslim Indonesia dan bersifat Independen.

Status, Identitas dan Peran

KAMMI  adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh  Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa Indonesia.
KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin  menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat.

Landasan Gerakan KAMMI

Landasan Idiil : Islam
Landasan Konstitusional : AD/ART

Visi

KAMMI merupakan Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami.

Misi

  1. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
  2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
  3. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.
  4. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.
  5. Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).

Prinsip Gerakan

  • Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI
  • Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI
  • Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI
  • Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI
  • Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI
  • Persaudaraan adalah Watak Mu’amalah KAMMI

Share this:

Like this:

Leave a Reply

Akun FB KAMMI 1011

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7cGl6dMlXvnsFv3cQcAMghP85c2BWkAJV4b-tFKqzZUbMoNcmDLG6Xwze_eFjvQR2RwXyfoi6V4lfoH_pvtYe9OzNclYF9kpoRUrIljVDIXk0j1dnFQmZ-3r_iwAMbFSgzRolYKtnYRkM/s1600/logo+kammi+online.gif

Fan Page KAMMI 1011

KAMMI 1011 Video Channel

http://kammi1011.files.wordpress.com/2012/04/untitled-1.jpg?w=230&h=55

Artikel Terbaru

Komentar Terbaru

http://2.gravatar.com/avatar/e985a5b8d25ae0c57b547aa8252c4a29?s=16&d=identicon&r=G
http://2.gravatar.com/avatar/b102690172e41525bac1128639198b75?s=16&d=identicon&r=G
azhar fuadi on Mantuba
http://0.gravatar.com/avatar/92f58feda17db19a352836bcba75fe92?s=16&d=identicon&r=G
Rudhi on Buku Tamu
http://1.gravatar.com/avatar/70ffa3b9a7554f1477da966a92f8463e?s=16&d=identicon&r=G
http://2.gravatar.com/avatar/273648abf88edb186c5afc17452f4abe?s=16&d=identicon&r=G
Andriyana-KAMMI
(Ket. Foto dari kiri ke kanan: Arif Susanto (Kabid KP PP KAMMI), Andriyana (Ketum PP KAMMI), Hadi Prayitno (Sekjen PP KAMMI))
BANDUNG (10/11) – Pemilihan Umum 2014 akan menjadi agenda paling penting bagi perubahan nasib bangsa. Pada momentum tersebut, Indonesia tidak hanya akan memilih para anggota legislatif di tingkat pusat dan daerah, tetapi juga Presiden baru.
Untung menyikapi momentum tersebut, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar Konsolidasi Nasional bertajuk MUKERNAS 2013 KAMMI di Bandung pada tanggal 6-10 November 2013. Acara tersebut dihadiri dari 170 pimpinan KAMMI di seluruh Indonesia.
“Lewat konsolidasi nasional ini kami ingin menyamakan frekuensi gerakan. KAMMI siap mengawal pemilu 2014 hingga ke pelosok negeri,” kata Andriyana, Ketua Umum PP KAMMI, Minggu (10/11).
Acara tersebut mengambil tema besar “Konsolidasi Pemuda untuk Menyelamatkan Kepentingan Nasional Indonesia (National Interest)” ini merupakan agenda strategis bangsa menghadapi suksesi kepemimpinan nasional.
“Dari sisi keamanan, Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang ancaman konflik sosial dan masalah keamanan Internasional. Sementara di sisi kesejahteraan, lebih dari 30 juta warga Indonesia masih di bawah garis kemiskinan”, papar Andriyana.
Problem itu, lanjut Andriyana, sangat ironis karena Indonesia adalah negara yang kaca dari segi sumber daya alaman sumber daya manusia.
Karena itu, Konsolidasi Nasional ini mendorong Pemilu sebagai momentum untuk melahirkan para pemimpin bangsa yang memiliki serta visi yang jelas untuk kepentingan masyarakat Indonesia. “Di samping itu, KAMMI juga mendesak partai politik untuk menjalankan fungsi pendidikan politik dan pencerdasan kepada masyarakat, bukan transaksi atau pembohongan “, jelas Andriyana.
Konsolidasi Nasional ini juga memutuskan untuk mengawal sistem dan instrumen Pemilu untuk bekerja secara akuntabel dan jujur pada penyelenggaraan Pemilu 2014.
“KAMMI mendorong agar seluruh elemen bangsa dapat menjadikan Pemilu sebagai ajang pencerdasan dan perbaikan, bukan transaksi kekuasaan semata,” tutup Andriyana.